Minggu, 15 April 2012

PROTEIN


Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dan posisi gugus –COOH.
Rumus umum untuk asam amino
R–CH–COOH
      |
     NH2
1.      Sifat-sifat asam amino
Umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar sepert eter, aseton, dan kloroform. Apabila asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepasakan ion H+, sedangkan gugus amin akan menerima ion H+.
–COOH →  –COO- + H+
–NH2 + H+ → –NH3+
Oleh adanya kedua gugus tersebut asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negatif (zwitter ion) atau ion amfoter.
+H3N–CH –COO
                                    |
                                    R
                             Ion amfoter
Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH. Apabila larutan asam amino dalam air ditambah dengan basa, maka asam amino akan terdapat dalam bentuk (I) karena konsentrasi ion OH- yang tinggi mampu mengikat ion-ion H+ yang terdapat pada guggus  –NH3.




H2N –CH –COO-                                            +H3N –CH –COOH
            |                                                                       |
            R                                                                     R
    Dalam basa                                                      Dalam asam
     Bentuk (I)                                                       Bentuk (II)

Sebaliknya apabila ditambahkan asam kedalam larutan asam amino, maka konsentrasi ion H+ yang tinggi mampu berikatan dengan ion  –COO-, sehingga terbentuk gugus  –COOH (bentuk II).

2.      Penggolongan
Asam amino dibagi dua golonngan :
a.       Asam amino essensial, asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh, jadi harus ada dalam makanan sehari-hari. Contoh: valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, phenilalanin, triptofan, histidin dan arginin.
b.      Asam amino non essensial, asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Contoh : glisin, alanin, serin, asam glutamat, tirosin, sistein, dan prolin.

3.      Peptida
Beberapa molekul asam amino dapat berikatan satu dengan lain membentuk suatu senyawa yang disebut peptida. Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut dipeptida. Tripeptida dan tetrapeptida ialah peptida yang terdiri atas 3 dan 4 molekul asam amino. Polipeptida adalah dipeptida yang molekulnya terdiri dari banyak molekul asam amino. Protein ialah suatu polipeptida yang terdiri atas lebih dari seratus asam amino.

4.      Protein
Yaitu senyawa yang terbentuk dari asam-asam amino melalui ikatan peptida. Protein tersusun dari banyak asam amino yang berikatan peptida.


       H    H    O                               H    H    O                               H   H   O  H   H   O
        |      |      ||                     |      |      ||                     |     |     ||   |     |     ||
 H –N –C   –C –OH + H – N – C  –C –OH àH –N –C –C –N –C –C –OH
              |                                    |                                  |                |
             R1                                 R2                              R3             R4
Monopeptida                 Monopeptida                   Ikatan peptida dipeptida

a.       Sifat-sifat protein
q  Ionisasi, protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif dan negatif. Dalam suasana asam => membentuk ion positif , suasana basa => membentuk ion negatif.
q  Denaturasi, perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu.

b.      Reaksi-reaksi khas protein
q  Reaksi XanthoProtein, reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi ini positif utntuk protein yang mengandung tirosin, fenil alanin dan triptofan.
q  Reaksi milon, reaksi milon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Pada dasarnya rekasi ini positif untuk fenol – fenol ini karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksi fenol yang berwarna.
Prinsip reaksi Nihidrin, triketohidindren hidrat merupakan pengoksidasi yang kuat, bereaksi dengan semua α asam amino diantara pH 4-8 menghasilkan senyawa bewarna ungu. Reaksi ini juga diberikan oleh amina primer dan ammonia tetapi tanpa dilepaskan CO2. asam amin prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan nihidrin, tetapi senyawa yang dihasilkan berwarna kuning.
Prinsip reaksi Xanthoprotein, asam amino yang mengandung cincin aromaits membentuk larutan nitro yang berwarna kuning pada pemanasan dengan asam nitrat pekat. Garam-garam dari turunannya jingga (orange).
Prinsip reaksi milon, senyawa yang mengandung gugus radikal hidroksi benzene, bereaksi dengan reagen millon membentuk senyawa kompleks berwarna merah. Hanya asam amino tirosin dan turunannya yang bereaksi positif.
Prinsip tes Biuret, kupri sulfat dalam suasana basa bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua ikatan peptide atau lebih memberikan senyawa lkompleks berwarna ungu. Keadaan warna ungu menunjukkan ikatan peptide dalam protein. Reaksi menunjukkan hasil positif terhadap senyawa yang mengandung dua gugus karbonil yang dihubungkan melalui satu atom N atau C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar